Lebih Dekat Dengan Dr. Pardi, M.Pd.I Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Surabya
Sejuk dan dingin suasanyanya. Langit Jambangan Surabaya mendung. Pertanda hujan akan turun. Tercatat di kalender pada hari Selasa, 22 Maret 2022. Bersamaan dengan itu di MIN 2 Kota Surabaya ada kegiatan pembinaan guru dan pegawai MIN 2 Kota Surabaya oleh Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Surabaya, Dr. Pardi, M.Pd.
Acara diawali dengan pembukaan dan pembacaan ayat suci al Quran menambah kesejukan suasana dalam Aula MIN 2 Kota Surabaya.
“Alhamdulillah rahmat Allah turun,” begitu pembukaan yang diucapkan Dr. Pardi diawal pembinaan. Hujan turun merubah suasana panas yang ada dalam ruangan menjadi dingin, ditambah dengan desiran angin kipas yang sejak awal acara dinyakalan.
Dr. Pardi melanjutkan, “Motto hidup saya adalah يسروا ولا تعسروا، وبشروا ولا تنفروا. Artinya, Permudahlah, dan janganlah kamu persulit (dan berikanlah kabar gembira, dan jangalah kamu menjadikan orang justru berpaling).”
“Komitmen saya adalah merpermudah. Ini barusan saya pegang hp sambil melakukan TTE, saya sering melakukan tanda tangan sambil berjalan.” Lanjut Dr. Pardi.
Setelah penulis telusuri hadis yang dikutip Dr. Pardi di shamela.ws ditemukan banyak sekali kitab yang mengutip hadis serupa. Dan hadis ini muttafaq alaih yang berarti diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Imam Muslim. Tidak diragukan lagi mengenai keshahihannya dalam mata rantai sanad.
Dari sekian kitab yang menampilkan kata kunci يسروا ولا تعسروا، وبشروا ولا تنفروا di shamela.ws penulis tertarik dengan kitab Jâmiul Ushûlnya Ibnu Atsîr yang mengomentari kata yassirû, “Mempermudah berarti lawan kata mempersulit, yaitu mempermudah dalam agama dan meninggalkan kesulitan.”
Hal ini sejalan dengan ucapan Dr. Pardi yang selalu berusaha maksimal dalam memberikan pelayanan kepada semua guru dan pegawai di bawah naungan Kementrian Agama Kota Surabaya.
Hal lain yang menarik dan istimewa dalam pribadi Dr. Pardi yang perlu dicontoh adalah kebiasaanya yang selalu berwudhu, dâimul wudhû’, dan dekat dengan al-Quran, “Tiap kali selesai dari kamar kecil saya langsung berwudhu. Hal ini saya lakukan guna mengisi kekosongan dengan membaca al Quran.”
Dr. Pardi melanjutkan, “Kalau saya di mobil (dalam perjalanan) biasanya ngantuk. Untuk menghilangkan rasa ngantuk itu saya isi dengan membaca Quran. Alhamdulillah saya hatam quran setiap 7 hari sekali.”
“Kebiasaan baik ini tidak perlu dipaksanakan ada dalam diri jenengan para guru-guru. Yang penting jenengan memiliki keistiqamahan.”
Terkait hal ini Imam Ibnu Atha'illah menulis dalam kitab fenomenalnya, Al-Hikam,
ليس كل من ثبت تخصيصه كمل تخليصه
Tak setiap orang yang memperoleh keistimewaan (karamah) sepenuhnya terbebas dari dorongan nafsu.
Syekh Abdullah Asy-Syarqawi dalam Iqadzul Himam fi Syarhil Hikam mengomentari kata mutiara di atas, “Karamah sejati adalah sikap istiqamah yang dimiliki seseorang dalam menjalankan ketaatan kepada Allah.”
Ala kulli hal. Keistiqamaah Dr. Pardi ini menumbuhkan motto ‘mudahkanlah jangan mempersulit’ dalam dirinya. Dan pada akhirnya masuk dalam kategori. Khairunnâs anfa’uhum linnâs.
Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Surabaya
Penulis Abdul Rohman Wahid
Kegiatan keseharian sebagai Staff Tata Usaha MIN 2 Kota Surabaya
Galeri Foto : Pembinaan Guru dan Pegawai MIN 2 Kota Surabaya